uneternal
Monday 19/03/2007
7.05 pm
-buat teman,jika kau sedang menatap bicaraku ini,maka mengertilah-
Bersama bayu yang menghembus, ku kaitkan utas-utas bicara yang tersimpan di lubuk rasa…Aku bukanlah seoarang pujangga,tetapi hanyalah penulis kecil yang sepi mendiam di hujung desa Tronoh ini.Meskipun catatanku tidak bisa dimengertikan olehmu, biarlah aku terus terlanjur mengisi kekosongan lembaran ini.Aku sedar dengan terlukisnya gambaran perasaanku di sini,gurisan hatiku akan kembali berdarah lalu…mengalir ke lautan kecewa.
Kiranya perpisahan yang kau pinta…terserahlah.Akanku lepaskan dikau walau tidak merelakan.Aku benar-benar terkilan, persahabatan yang telah lama terjalin…begini sudahnya.Perpisahan teramat pahit bagiku,namun tidak kukesali dengan apa yang terjadi.Segala kenangan manis yang jadi milik kita bersama suatu waktu dulu,diharap kau singkirkan.Tiada ertinya hatimu berduka dalam dendam yang membara.Aku tahu jiwamu resah gelisah dan hatimu terguris.Sejak peristiwa itu,kau masih menjauhkan dirimu.Mengapa dikau tidak memberi sedikit waktu untukku berbicara? Kau terburu-buru dan terlalu emosional.Sedangkan aku menanti dalam keresahan.
Aku pasti,suatu waktu kau akan mengakui kesilapanmu.Waktu itu usah kau cariku lagi,mungkin tika itu aku telah pergi membawa sekeping hati yang terluka.Impian indahku kini telah hancur berkecai. Juga sinar kebahagian kian samar-samar,lantas aku terkapai-kapai dalam kekelaman.Tunas harapan terkulai,namun aku tidak akan rebah di sisi kekecewaanku.
Aku akan berdiri sendiri membina kembali batas-batas jalananku yang terhakis.Akanku satukan kembali serpihan hatiku,meskipuun calar-calaran yang terlukis terlihat jua.Biarlah kususun batu-batu harapan di puncak banjaran yang gersang.Akan kunanti titisan hujan memenuhi telaga kasih sayangku yang tandus.Biarpun bertahun-tahun penentuan ini…namun mengharapkan kehadiranmu untuk kali kedua tidak sama sekali.Aku tidak rela pertemuan itu lagi,kerana…aku terlalu bahagia dengan kelukaanku.Biarlah antara kita hanya memendam sebutir harapan yang terbenam.
Bicaraku telah hampir ke perhentian tatkala mentari sedang merah di hujung senja.Lalu…aku akan kembali merangkak ke alam kenyataan.Lambaian tanganmu kian suram di tabir malam.Justeru itu,selamat tinggal untukmu yang pernah melukakanku.
0 comments:
Post a Comment